Tumbuh berkembanganya Infanteri sebagai Korps terbesar di
Angkatan Darat tidak pernah terlepas dari sejarah Bangsa dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Salah satu catatan peristiwa penting yang menjadi tonggak sejarah
Infanteri adalah peristiwa saat mengahadapi Agresi Militer Belanda II tanggal
19 Desember 1948. Dimana pada saat itu, Panglima Besar Jendral Sudirman
mengeluarkan Perintah Kilat No. 1/PB/D/1948 yang ditujukan kepada Angkatan
Perang RI untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu
Perintah Siasat No. 1/1948 tanggal 12 Juni 1948, untuk melawan musuh dengan
melaksanakan aksi Wingate (infiltrasi)
dengan cara Long Mars kembali ke wilayah
masing-masing dan membentuk Wherekrise
(kantong-kantong kekuatan) sebagai titik-titik kuat pertempuran yang
digunakan tersebut untuk melanjutkan perjuangan dalam rangka mempertahankan
kemerdekaan.
Sebagai wujud mengingat perjuangan para pendahulu dengan
persenjataan yang ada untuk meraih kemerdekaan yang kita nikmati sekarang, maka
pada hari Senin, (19/12/16) Pasukan Infanteri yang berada di Kodam IX/Udayana khususnya
jajaran Brigade Infanteri 21/Komodo dan jajaran Korem 161/WS Kupang
melaksanakan Upacara Peringatan HUT Infanteri Ke-68 di mako Brigif 21/Komodo
dengan mengangkat tema “Dengan Semangat Yudha Wastu Pramuka, Prajurit Infanteri
Bersama Rakyat Kuat, Hebat dan Profesional Guna Meningkatkan Kemanunggalan TNI
Rakyat Dalam Rangka Mendukung Tugas Pokok TNI AD”.
Danrem 161/WS Kupang Brigjen TNI Heri Wiranto, S.E. M.M yang selaku inspektur upacara dalam
pengarahannya pada upacara peringatan HUT Infanteri Ke-68 di lapangan upacara mako
Brigif 21/Komodo, yaitu, “Tantangan tugas kedepan yang semakin kompleks dan
dinamis dengan berubahnya karakteristik
bentuk ancaman di abad-21, yang mengedepankan teknologi modern. Respon
dalam menyikapi hal tersebut, sejalan dengan kebijakan pimpinan TNI AD terhadap
tranformasi dan modernisasi alutsista yang telah direalisasikan secara
bertahap. Keberadaan satuan-satuan Infanteri yang dilengkapi dengan alutsista
dan perlengkapan tempur yang modern, dimasa lalu dan kondisi saat ini yang
sedang kita alami untuk bersama-sama membangun dan mengembangkan Korps Infateri
yang semakin tangguh, professional dan modern dalam rangka menghadapi tantangan
tugas dimasa yang akan datang, sesuai dengan perintah Bapak Kepala Staf
Angkatan Darat prajurit harus, jago tembak, jago perang dan jago bela diri. Selain itu, sebelum mengakhiri upacara tersebut Danrem
161/WS Kupang Brigjen TNI Heri Wiranto, S.E. M.M mengucapkan terima kasih dan penghargaan
setinggi-tingginya kepada para sesepuh Infanteri, para Pejabat TNI-POLRI
wilayah NTT, Pemerintah Daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat,
organisasi masyarakat yang turut serta membangun dan membesarkan nama korps
Infanteri dengan meberikan kepercayaan kepada prajurit Infanteri untuk tetap
terus melaksanakan pengabdian kepada Ibu Pertiwi dalam mengawal dan mengamankan
kedaulatan NKRI.
Upacara Peringatan
HUT Infanteri Ke-68 di lapangan upacara Mako Brigif 21/Komodo berjalan dengan
aman dan lancar serta diakhiri dengan attraksi beladiri Yongmodo dari personel
Yonif RK 744/SYB.