Camplong, 10 November 2016.
Personel Denma Brigif 21/Komodo hadir dalam pelaksanaan Upacara bersama dalam
memperingati Hari Pahlawan 10 November yang bertempat di Kantor Bupati
Kabupaten Kupang.
Adapun pesan-pesan dari para Pahlawan Nasioanal yang
dibacakan oleh protokloler upacara, yaitu sebagai berikut;
1.
Pahlawan Nasional Nyi Ageng Serang: “Untuk keamanan dan
kesentausan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, orang
yang mendekatkan diri kepada Tuhan tidak akan terperosok hidupnya, dan tidak
takut menghadapi cobaan hidup, karena akan selalu menuntun dan melimpahkan
anugrah yang tek ternilai harganya”. 2.
Pesan Pahlawan Jendral Sudirman: “Tempat saya yang terbaik adalah
ditengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder
Pemerintah TNI akan berjuang terus”. 3. pesan
Pahlawan Nasioana Prof. DR. R. Soeharso: “Right or wrong my country,
lebih-lebih kalau kita tau, negara kita dalam keadaan bobrok, maka justru saat
itu pula kita wajib memperbaikinya”. 4.
Pesan Pahlawan Prof. Moh. Yamin, SH: “ Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan
omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul
pada akar sejarah bangsa kita sendiri “. 5.
Pesan Perjuangan dari Supriyadi : “ Kita yang berjuang jangan
sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan ataupun gaji yang tinggi“. 6. Pesan Perjuangan dari Teuku
Nyak Arif “ Indonesia merdeka harus menjadi tujuan hidup kita bersama “ 7. Pesan Perjuangan dari Abdul
Muis “ Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemuda kita
tidak bisa, jika memang mau berjuang “. 8.
Pesan Pahlawan Nasional Pattimura “Pattimura-pattimura tua boleh
dihancurkan, tetapi kelak Pattimura-pattimura muda akan bangkit” 9. Pesan Perjuangan dari Bung Tomo “Selama
banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin
secarik kain putih merah dan putih maka selama itu kita tidak akan mau menyerah
kepada siapapun juga.” 10. Soekarno “Berikan aku 1000 orang
tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Dan berikan aku 10 pemuda,
niscaya akan kuguncangkan dunia”. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang
menghormati jasa pahlawannya.” 11. Moh. Hatta “Pahlawan yang setia
itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata untuk membela
cita-cita”. “Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini
sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi.” 12. R.A. Kartini “Tahukah
engkau semboyanku? Aku mau! 2 patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali
mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata “Aku
tidak dapat!” melenyapkan rasa berani. Kalimat “Aku mau!” membuat kita mudah
mendaki puncak gunung”.